Thursday, January 27, 2005

"Berapa harga program yang Anda buat?"

"Berapa biayanya?", ini adalah pertanyaan yang pasti ditanyakan oleh client (atau calon client) Anda apabila Anda menawarkan program atau aplikasi yang Anda buat. Ini selalu jadi masalah, karena seringkali sulit untuk menentukan suatu angka hingga akhirnya si client sepakat untuk membeli. Kalau akhirnya client batal memesan, banyak orang yang kemudian down dan mengatakan, "Wah, salah ngasih harga nih. Kemahalan!" Kebingungan makin bertambah kalau si client menawar harga software kita dengan berbagai alasan. Mau dikasih, kok harganya jauh dari yang diharapkan. Mau nggak dikasih, takutnya malah mental. Karena itu, biasanya banyak software developer (atau mungkin ada yang senang juga dengan istilah freelance programmer) takut menyebutkan harga aplikasinya. Tapi, itu juga jadi masalah. Bayangkan gimana kalau Anda ketemu dengan seseorang. Setelah ketemu, ngobrol-ngobrol, lalu karena ternyata dia adalah penjual martabak, Anda bertanya berapa harga martabak yang dia jual, dan jawabannya, "Ehm.. eh, uh, ehm, yah tergantung sih..." :D Sounds familiar?

Nah, karena itu menurut saya kita sebagai software developer harus menilai diri kita sendiri lebih tinggi. Jangan ragu untuk memberikan harga yang tinggi (bukan mahal!).Berikut ini adalah ide-ide dan pemikiran saya. Sengaja saya buat dalam bentuk point-point, karena setiap point bisa tidak saling berhubungan (moreover saya report kalau harus menyusun kalimat supaya saling berhubungan :D)

1) Dengan membeli aplikasi kita, client bukan hanya membeli aplikasi itu saja, tapi dia juga membeli jasa dan waktu kita.
Kalau client Anda menelpon Anda dan menanyakan gimana caranya ngirim e-mail dengan file attachment, atau menanyakan gimana caranya nge-crop gambar hasil digital cameranya, apa kira-kira jawaban Anda? Apakah jawaban Anda, "Wah, maaf Pak. Itu bukan bidang saya", atau: "Saya bisa jelasin Pak. Biayanya Rp 100,000 per jam kalau Bapak datang ke sini. Kalau saya yang kesana, biayanya Rp 200,000 per jam. Oh ya, minimum charge Rp 100,000 lho Pak...", atau yang lebih parah lagi: "Wah Pak, saya gak tau."
See? Bukan hanya aplikasi Anda yang Anda jual. Anda juga menjual jasa Anda, waktu Anda, dan pengetahuan Anda mengenai komputer.

2) Siapkan untuk memberi 11 apabila client membeli 10 (karena client pasti minta tambah).
Dengan kata lain; siap-siaplah untuk harus meluangkan extra waktu dan membuat extra program. Kenapa? Karena client pasti akan meminta tambahan 'sedikit' di luar batasan program yang awalnya sudah disepakati. Mereka tidak mengerti bahwa tambahan 'sedikit' itu, bisa jadi kerjaan empat, lima atau bahkan delapan jam untuk kita. Jadi, selalu menyiapkan waktu extra. Hal ini juga berarti selalu tambahkan nilai harga jual software kita untuk mengantisipasi.

3) Pelajari kecepatan Anda membuat aplikasi. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk membuat sebuah aplikasi. Satu hari? Dua hari? Satu minggu? Satu bulan? Dua bulan? Tiga bulan? Enam bulan? Jadikan ini sebagai bahan referensi untuk memberi timeline kepada client Anda. Hati-hati! Kalau Anda bisa menyelesaikan program dalam dua bulan, lebih baik mengatakan program baru selesai setelah tiga bulan, tetapi di bulan kedua Anda bisa menyelesaikannya. Ini bukan hanya lebih baik, tetapi jauh-jauh-jauh lebih baik daripada mengatakan selesai dalam dua bulan, tetapi Anda terlambat satu minggu!

4) Masih berhubungan dengan point 3) di atas, dari waktu yang kita perlukan, susun jadwal berapa lama kita bisa bekerja dalam satu minggu. Kemudian setelah memperkirakan waktu, kalikan waktu yang Anda butuhkan dengan nilai Anda per jam. Saya pribadi sekarang menilai harga waktu bagi saya saat membuat program di rumah adalah Rp 100,000 per jam. Anda mungkin bisa menilai waktu Anda dengan nilai lain. Terserah Anda. Tapi yang penting, nilai waktu Anda supaya Anda bisa lebih bertanggungjawab dengan scheduling yang Anda susun sendiri.

5) Jangan lupa membebankan biaya service di harga program. Pertimbangkan berapa kali kira-kira Anda harus ke sana. Berapa jam Anda di sana. Berapa biaya transportasi (dan akomodasi bila ada) dan biaya makan yang Anda perlukan.

6) Setelah Anda menjumlahkan semuanya, besar kemungkinan Anda akan mendapatkan harga yang jauh lebih besar daripada yang selama ini Anda berikan kepada client Anda sebelumnya. Sekali lagi, jangan takut untuk memberikan harga tinggi. Profesi kita patut dihargai lebih. Anda tau, gaji programmer-programmer dan system developer di corporate-corporate multi national? Besar lho! Kalau ada di antara Anda yang bilang, "Ah.. kecil kok, cuman ....", nah, mungkin Anda lupa memperhitungkan tunjangan-tunjuangan dan fasilitas-fasilitas yang diberikan perusahaan! Saya melihat banyak software developer yang 'kekurangan' karena penghasilannya tidak mencukupi. Salah siapa nih? Coba deh, kalau Anda sudah membuat aplikasi Anda, buat juga Cost Benefit. Cara membuat Cost Benefit gak susah kok. Contoh:
Untuk dapat menghasilkan laporan sesuai dengan aplikasi MRP yang Anda buat, maka perusahaan X harus:
- Menggaji satu tenaga pembukuan dengan gaji Rp 1,000,000 per bulan
- Menggaji tiga tenaga pencatat dengan gaji Rp 600,000 per bulan
- Tidak dapat memperoleh laporan penjualan secara real time, berarti kehilangan kesempatan penjualan repeat order lebih kurang 0.5% dari omzet bulanan. Dengan omzet Rp 1,000,000,000 per bulan, kerugian ini mencapai Rp 5,000,000 per bulan.
- Tidak dapat memperoleh laporan outstanding order secara real time, berarti kehilangan kesempatan follow up yang lebih baik, dan berarti juga kemungkinan berkurangnya kepercayaan customer. Kerugian ini dapat mencapai 0.5% dari omzet bulanan. Dengan omzet Rp 1,000,000,000 per bulan, kerugian ini mencapai Rp 5,000,000 per bulan.
- Tidak dapat memperoleh laporan work-in-process secara real time. Berarti potensial buruh tidak bekerja produktif dan keterlambatan hasil produksi. Kerugian yang bisa ditimbulkan:
Inefisiensi karyawan 0.5% = 0.5% x Rp 30,000 = Rp 150.00 per karyawan per hari
Ada 500 karyawan: 500 x Rp 150.00 = 75,000 per hari
Asumsi 25 hari kerja: 75,000 x 25 = 1,875,000 per bulan.

Total per bulan = Rp 13,475,000
Total per tahun = Rp 144,750,000

Harga program dan jasa Anda: Rp 80,000,000

Berarti program Anda akan pay out dalam:
Biaya program = Rp 80,000,000 / Biaya yang keluar tanpa program = Rp 144,750,000 per tahun
= 0.55268 tahun =
= 6 bulan ++
= 7 bulan.

Jadi investasi Rp 80,000,000 akan pay out dalam 7 bulan.

Tentu saja dalam membuat analisa Cost Benefit, perlu data yang lebih lengkap dan lebih akurat. Tapi, pada intinya, jangan takut untuk memberi harga yang tinggi.


Nah, kesimpulan yang saya harap Anda dapat dari tulisan saya ini. Hidup jadi software developer (programmer freelance) bisa menyenangkan juga kok!

Okay guys, segini aja artikel dari saya. Untuk Komentar dan uneg-uneg, silahkan post di fox-id. Kalau bisa saya jawab, pasti akan saya jawab.

Thanks for reading!

Foxy